Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, memiliki perhatian khusus di bidang ekonomi syariah. Ma’ruf mengatakan, dirinya memang bukan ahli ekonomi, tetapi memiliki fokus di bidang ekonomi, demi meningkatkan perekonomian di Indonesia.
“Saya kiai, ahlinya syariah, tetapi, memang saya punya perhatian khusus terhadap masalah ekonomi,” kata Ma’ruf saat acara bedah buku The Ma’ruf Amin Way di Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/2/2019).
Ma’ruf memberikan perhatian untuk mengembangkan ekonomi syariah berawal dari keinginan menjaga umat dari bermuamalah yang tidak sesuai syariah. Menurut Ma’ruf, dalam perjalanannya, sistem ekonomi syariah, selain konvensional, sudah berjalan di negeri ini. Terutama bank syariah, asuransi, pasar modal, hingga sukuk atau obligasi syariah.
“Bahkan soal sukuk ini kita menjadi yang mengeluarkan produk sukuk terbesar di dunia. Sudah menyumbangkan untuk APBN kurang lebih Rp 900 triliun,” tutur Ma’ruf.
Ma’ruf bersyukur sekarang ini banyak pula bank daerah yang sudah mengonversi sistem konvensial ke syariah. “Saya dengar juga Bank Nagari Sumbar akan menjadi syariah,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf akan terus mendorong pengembangan sistem halal di Indonesia. Dia mengatakan, sudah ada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
“Semula halal ini bersifat sukarela, tetapi setelah keluarnya UU itu, maka sistem halal di Indonesia bukan lagi sukarela tetapi wajib.”
Simulasi industri halal baik untuk pasar dalam negeri maupun yang berorientasi impor akan dikembangkan. Produk halal yang awalnya untuk menjaga umat, sekarang sudah menjadi bisnis global.
“Kita akan mengembangkan kawasan industri halal, dan membangun halal port sehingga tidak terkontaminasi nonhalal,” ucap Ma’ruf.
Dalam acara bedah buku tersebut, Ma’ruf memberikan secara simbolis buku The Ma’ruf Amin Way kepada sejumlah tokoh. Di antaranya Dr Gemala Hatta, putri Proklamator RI Bung Hatta, dan Ketua Tim Kampanye Daerah atau TKD Jokowi-Kiai Ma’ruf yang juga Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim.